BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Akhirat
Akhirat (Bahasa Arab: الآخرة; transliterasi: Akhirah)
dipakai untuk mengistilahkan kehidupan alam baka (kekal) setelah kematian/
sesudah dunia berakhir. Pernyataan peristiwa alam akhirat sering kali diucapkan
secara berulang-ulang pada beberapa ayat di dalam Al Qur'an sebanyak 115
kali,[1] yang mengisahkan tentang Yawm al-Qiyâmah dan akhirat juga bagian
penting dari eskatologi Islam.
Akhirat dianggap sebagai salah satu dari rukun iman yaitu:
Percaya Allah, percaya adanya malaikat, percaya akan kitab-kitab suci, percaya
adanya nabi dan rasul dan percaya takdir dan ketetapan. Menurut kepercayaan
Islam, Allah akan memainkan peranan, beratnya perbuatan masing-masing individu.
Allah akan memutuskan apakah orang tersebut di akhirat akan diletakkan di
Jahannam (neraka) atau Jannah (surga). Kepercayaan ini telah disebut sebelumnya
sebagai Hari Penghakiman dalam ajaran Islam.
Akhirat adalah dimensi fisik dan hukum-hukum dunia nyata
yang terjadi setelah dunia fana berakhir. Bagi mereka yang beragama samawi
meyakini bahwa kehidupan akhirat sebagai tempat dimana segala perbuatan
seseorang di dalam kehidupan dunia ini akan dibalas. Namun tidak sedikit juga
orang yang meragukan akan adanya kehidupan akhirat (kehidupan setelah kematian).
Mereka-mereka yang meyakini adanya kehidupan akhirat ada yang menyatakan:
'Mudahnya meyakini adanya kehidupan setelah kematian sama mudahnya dengan
meyakini adanya hari esok setelah hari ini, adanya nanti setelah sekarang,
adanya memetik setelah menanam'. Dengan meyakini adanya kehidupan akhirat
setelah kehidupan didunia ini akan menjaga seseorang dari bertindak sesuka
hatinya, karena ia yakin segala hal yang ia perbuat dalam kehidupannya sekarang
akan dituainya kemudian di alam setelah kematian.Alam adalah alam yang kekal dan abadi yang ada
setelah terjadi kiamat, dan alam semesta ini dihancur-leburkan (Q.56:1-6).
Akhirat (Ar.: al-akhirah) secara harfiah berarti "yang terakhir" atau
"yang kemudian". Akhirat merupakan tempat Allah SWT memberikan
balasan kepada para hamba-Nya atas segala perbuatan mereka selama di dunia.
- Tahap – tahap Menuju Akhirat
Akhirat termasuk alam gaib yang tidak dapat dijangkau oleh
akal manusia, tetapi kepercayaan kepada adanya akhirat menjadi bagian penting pokok keimanan Islam. Percaya kepada
akhirat merupakan salah satu tanda ketakwaan seseorang, dan mengingkarinya
berarti kekufuran.Dalam Al-Qur'an ditemukan sejumlah istilah atau nama yang
menunjukan sifat atau aspek tertentu kiamat atau akhirat, antara lain :
Hari Pembalasan (yaum ad-din) : hari keputusan untuk memberi
balasan setimpal
Hari Akhir (yaum al-akhir) : hari paling akhir dan tidak ada
lagi hari sesudahnya
Hari Kebangkitan (yaum al-ba's) : hari ketika manusia
dibangkitkan dari kubur
Hari Berkumpul (yaum al-jam'i) : hari ketika manusia
dikumpulkan di satu tempat, yaitu padang mahsyar
Hari Perhitungan (yaum al-hisab) : hari ketika segala amal
perbuatan manusia diperhitungkan
Setelah manusia mati akan mengalami tahapan sbb:
1.Alam Barzakh
Para salaf bersepakat tentang kebenaran adzab Dan nikmat
yang Ada di alam kubur (barzakh). Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki,
begitu pula adzabnya, bukan sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana diklaim
oleh kebanyakan ahli bid'ah. Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap ruh
Dan jasad manusia baik orang mukmin maupun kafir. Dalam sebuah hadits shahih
disebutkan Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur.
Rasulullah SAW menyebutkan sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan
adzab kubur, diantaranya mereka yang
A. Suka mengadu domba
B. Suka berbuat ghulul
C. Berbuat kebohongan
D. Membaca Al Qur'an tetapi tidak melaksanakan apa yang
diperintahkan Dan yang dilarang dalam Al'Qur'an
E. Melakukan zina
F. Memakan riba
G. Belum membayar hutang setelah mati (orang yang berhutang
akan tertahan tidak masuk surga karena hutangnya)
H. Tidak bersuci setelah buang air kecil, shg masih bernajis
Adapun yang dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur
adalah Shalat wajib, shaum, zakat, Dan perbuatan baik berupa kejujuran,
menghubungkan
Silaturahim, segala perbuatan yang ma'ruf dan berbuat baik
kepada manusia, juga berlindung kepada Allah SWT dari adzab kubur.
2. Peniupan sangkakala
Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil
yang menunggu kapan diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan
mengejutkan manusia Dan membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, spt
dijelaskan pada Al Qur'an:
"Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang di
langit dan di bumi, kecuali apa yang diinginkan oleh Allah SWT" (QS. Az
Zumar: 68).
Tiupan ini akan mengguncang seluruh alam dengan guncangan
yang keras Dan hebat sehingga merusak seluruh susunan alam yang sempurna ini.
Ini akan membuat gunung menjadi rata, bintang bertabrakan, matahari akan
digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda di alam semesta. Setelah I
TU kondisi alam semesta kembali seperti awal penciptaannya.
Allah SWT menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut
sebagaimana firman-Nya: "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu;
sesungguhnya kegoncangan Hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat
besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu,
lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya Dan
gugurlah konten segala wanita yang hamil, Dan kamu lihat manusia dalam keadaan
mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu
sangat keras "(QS.Al Hajj :1-2).
Sedangkan pada tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan
untuk membangkitkan seluruh manusia; "Dan tiupan sangkakala (kedua), maka
tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb
mereka. (QS. Yaa Siin: 51).
Rasulullah SAW bersabda, "Kemudian ditiuplah
sangkakala, dimana tidak seorangpun tersisa kecuali semuanya akan dibinasakan.
Lalu Allah SWT menurunkan hujan seperti embun atau bayang-bayang, lalu
tumbuhlah jasad manusia.Kemudian sangkakala yang kedua ditiup kembali, Dan
manusia pun bermunculan (bangkit) Dan berdiri ". (HR. Muslim).
3.Hari Berbangkit
"Pada Hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya,
lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah
mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan
Allah Maha menyaksikan segala sesuatu ". (QS. Al Mujadilah: 6).
4.Padang Mahsyar
"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi
yang lain dan (demikian pula) langit Dan mereka semuanya di padang Mahsyar
berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa".
(QS. Ibrahim: 48 ).
Hasr adalah pengumpulan seluruh mahluk pada Hari kiamat
untuk dihisap Dan diambil keputusannaya. Lamanya di Padang Mahsyar adalah satu
Hari yang dibandingkan 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman:
"Malaikat-malaikat Dan Jibril naik (menghadap) kepada
Rabb dalam sehari yang kadarnya 50.000 tahun. (QS. Al Maarij: 4).
Karena amat lamanya Hari itu, manusia merasa hidup mereka di
dunia ini hanya seperti satu jam saja.
Dan (ingatlah) akan Hari (yang di waktu itu) Allah
mengumpulkan mereka, (mereka merasa di Hari itu) seakan-akan mereka tidak
pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang Hari. (QS.Yunus:
45).
"Dan pada Hari terjadinya kiamat, bersumpahlah
orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan
sesaat saja" (QS. ArRuum: 55).
Adapun orang yang beriman merasakan lama pada Hari itu
seperti waktu antara dhuhur Dan ashar saja. Subhanallah.
Keadaan orang kafir saat itu sebagaimana firman-Nya.
"Orang kafir ingin seandainya IA dapat menebus dirinya dari adzab Hari itu
dengan anak-anaknya, dengan istri serta saudaranya, Dan kaum familinya yang
melindunginya ketika di dunia, Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya ,
kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya ". (QS.AlMa 'ārij :11-14).
5. Syafa'at
Syafaat ini khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat
tidak berbuat syirik besar yang menyebabkan kepada kekafiran. Adapun bagi orang
musyrik, kafir Dan munafik, maka tidak Ada syafaat bagi mereka.
Syafaat ini diberikan Rasulullah SAW kepada umat Muslim
(dengan izin dari Allah SWT).
6. Hisab
Pada tahap (fase) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang
mereka perbuat dan ucapan yang mereka lontarkan, serta segala yang terjadi
dalam kehidupan dunia baik berupa keimanan, keistiqomahan atau kekafiran.
Setiap manusia berlutut di atas lutut mereka. "Dan kamu
lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari
itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Jatsiah: 28).
Umat yang
pertama kali dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi
yang pertama dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak Allah pada seorang
hamba adalah Shalatnya, sedang yang pertama kali diadili diantara manusia
adalah urusan darah.
Allah SWT mengatakan kepada orang kafir: "Dan kamu
tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu diwaktu
kamu melakukannya". (QS. Yunus: 61). Seluruh anggota badan juga akan
menjadi saksi.
Allah bertanya kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia
kerjakan di dunia: "Maka demi Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka
semua tentang apa yang akan mereke kerjakan dahulu". (Al Hijr :92-93).
Seorang hamba akan ditanya tentang hal: umurnya, masa
mudanya, hartanya dan amalnya dan akan ditanya tentang nikmat yang ia nikmati.
7. Pembagian catatan amal
Pada detik-detik terakhir hari perhitungan, setiap hamba
akan diberi kitab (amal) nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap
tentang amalan yang telah ia kerjakan di dunia.
Al Kitab di sini adalah lembaran-lembaran yang berisi
catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT.
Manusia yang baik amalnya selama di dunia, akan menerima
catatan amal dari sebelah kanan. Sedangkan manusia yang jelek amalnya akan
menerima catatan amal dari belakang dan sebelah kiri, spt
pada firman Allah berikut ini:
"Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah
kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan
kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang
yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak: "Celakalah
aku", dan ia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka) ",
(QS. Al Insyiqaq :8-12).
"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari
sebelah kirinya, maka dia berkata:" wahai alangkah baiknya kiranya tidak
diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap
diriku.Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.Hartaku
sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku
"(Allah berfirman):" Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke
lehernya ", kemudian masukkanlah ia ke dalam api neraka yang
menyala-nyala". (QS. Al Haqqah: 25 31).
8. Mizan
Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk
menimbang amalan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman: "Dan kami akan memasang
timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan sedikit
pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan
(pahala) nya.dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan ". (QS. Al
Anbiya: 47)
Setelah tahapan Mizan ini, bagi yang kafir, dan mereka yang
melakukan perbuatan syirik akan masuk neraka.
Sedangkan umat muslim lainnya, akan melalui tahap
selanjutnya yaitu Telaga
9. Telaga
Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada sumur tsb. Barang
siapa minum dari sumur tsb maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi
memiliki sumur masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung
dan lebih luas dari yang lain, sebagaimana sabdanya:
Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga dan sesungguhnya
mereka berlomba untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya di antara mereka dan
sesungguhnya Nabi Muhammad mngharapkan agar membuat pengikutnya yang lebih
banyak (HR. Bukhari Muslim).
Setelah Telaga, umat muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu
tahap Ujian Keimanan Seseorang. Perlu dicatat bahwa orang kafir dan orang yang
berbuat syirik sudah masuk neraka (setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di
atas).
10.Ujian Keimanan Seseorang
Selama di dunia, orang munafik terlihat seperti orang
beriman karena mereka menampakkan keislamannya. Pada fase inilah kepalsuan iman
mereka akan diketahui, diantaranya cahaya mereka redup. Mereka tidak mampu
bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin. Saat digiring, orang-orang munafik
ini merengek-rengek agar orang-orang mukmin menunggu dan menuntun
jalannya.Karena saat itu benar-benar gelap dan tidak ada petunjuk kecuali
cahaya yang ada pada tubuh mereka.
Allah SWT berfirman, "Pada hari ketika orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman:"
Tunggulah kami sehingga kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu ".
Dikatakan (kepada mereka):" Kembalilah kamu ke belakang dan carilah
sendiri cahaya (untukmu) ". Lalu diadakan diantara mereka dinding yang memiliki
pintu.Di sebelah dalamnya ada rahmat da di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
(QS.Al hadid: 13).
Setelah ini umat muslim yang lolos sampai tahap Ujian
Keimanan Seseorang ini, akan melalui Shirat.
11. Shirat
Shirath adalah jmbatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam,
untuk diseberangi orang-orang mukmin menuju Jannah (Surga).
Beberapa Hadits tentang Shirath
Sesungguhnya rasulullah SAW pernah ditanya tentang Shirath,
maka beliau berkata:
Tempat menggelincirkan, di atasnya ada besi penyambar dan
pengait dan duri-duri yang besar, ia memiliki duri yang membahayakan seperti
yang ada di Najd yang disebut pohon Sud'an. (HR. Muslim)
"Telah sampai kepadaku bahwasanya shirath itu lebih
tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang". (HR. Muslim)
"Ada yang melewati shirath laksana kejapan mata dan ada
yang seperti kilat, ada yang seperti tiupan angina, ada yang terbang seperti
burung dan ada yang menyerupai orang yang mengendarai kuda, ada yang aman
seratus persen, ada yang lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka
jahannam ". (HR. Bukhari Muslim)
Yang paling pertama menyebarangi shirath adalah Nabi
Muhammad SAW dan para pemimpin umat beliau.Beliau bersabda: "Aku dan
umatku yang paling pertama yang diperbolehkan melewati shirath dan ketika itu
tidak ada seorangpun yang bicara, kecuali Rasul Dan Rasul berdo'a ya Allah
selamatkanlah, sakan ke tahap selanjutnya jembatan
12. Jembatan
Jembatan disini, bukan shirath yang letaknya di atas neraka
jahannam. Jembatan ini dibentangkan setelah orang mukmin berhasil melewati
shirath yang berada di atas neraka jahannam.
Rasulullah SAW bersabda: "Seorang mukmin akan
dibebaskan dari api neraka, lalu mereka diberhentikan di atas jembatan antara
Jannah (surga) dan neraka, mereka akan saling diqhisash antara satu sama
lainnya atas kezhaliman mereka di dunia.Setelah mereka bersih dan terbebas dari
segalanya, barulah mereka diizinkan masuk Jannah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad
di tangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat tinggalnya di
jannah dari tempat tinggalnya di dunia ". (HR. Bukhari).
Setelah melewati jembatan ini barulah orang mukmin masuk
Surga.
0 komentar:
Posting Komentar