Disusun Oleh :
Aru Prasetya (B73212096)
Bagus Putra Budiarto (B73212098)
M. Irsyadul Ibad (B93212104)
Mohd Hafiz bin Kusairi (B43212062)
Mohd Farith Ghafar (B43212061)
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERADABAN ISLAM DI MALAYSIA
a) Lintas
Sejarah Malaysia
Malaysia sebagai negara persekutuan
tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan
oleh Britania Raya pada
akhir abad ke-18, dan paro barat Malaysia
modern terdiri dari beberapa kerajaan
yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga
pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya.
Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali
sebagai Federasi Malayapada
tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.
Singapura, Sarawak, Borneo Utara,
dan Federasi Malaya bergabung
membentuk Malaysia pada 16 September 1963.
Tahun-tahun permulaan persekutuan baru diganggu oleh konflik militer dengan Indonesia dan
keluarnya Singapura pada 9 Agustus 1965.[1]
Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami
ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung abad ke-20.
Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari
tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.
Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan
internasional berperan penting di dalam ekonominya. Pada suatu ketika, Malaysia
pernah menjadi penghasiltimah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.
Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini. Malaysia
juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati
terbesar di dunia.
Malaysia merupakan negara yang mempunyai
peranan strategik di kawasan Asia
Tenggara pada khususnya dan dunia pada umumnya. Di samping berada pada
kedudukan geografik yang menjadi laluan perdagangan antarabangsa sejak zaman
dahulu. Negara Malaysia adalah negara berkembang dan masih digolongkan pada
negara yang berpenghasilan menengah kebawah, tetapi beberapa sektor
mendapat prestasi dunia yang telah dicapai Malaysia yaitu record kembar
Petronis tertinggi di dunia, selainitu posisi mata uang ringgit cukup tangguh.
Terletak di semanjung Malaka Asia
Tenggara Malaysia yang ibu kotanya Kualalumpur mempunyai luas wilayah 332.370
Km2 atau 2,5 kali pulau Jawa. Sebagian besar wilayahnya mempunyai luas
wilayah berada 1.036 Km menyeberangi laut China selatan tepatnya di utara pulau
Kalimantan dan lainnya ada di pulau Penang. Pada tahun 2002 jumlah penduduk
Malaysia berkisar 22.229.040, bahasa resminya bahasa Melayu. Sedangkan
agama mayoritas Islam (53 %), Budha (17 %), KongFu Chu, Tao, Chinese (11 %),
Kristen (8,6 %) dan Hindu (7 %).[2] Namun
data yang terakhir penulis temukan bahwa sejalan dengan waktu perkembangan
jumlah penduduk dan penganut agama semakin meningkat dengan rata-rata 2,0
%.
Geografi daerah : 329.748 kiometer
persegi (127.315 mil persegi) agak lebih besar dari Meksiko, Ibukota Kuala
Lumpur, kota-kota lainnya, Penang, Ipoh, Malaka, Johor Baru, Shah Alam,
Klangtan, Kucing, Kota inabalu, Kota Baru, Kuala Trengganu, Petaling Jaya.
Malaysia dengan penduduk tahun 2008 populasinya 27,5 juta jiwa, laju
pertumbuhan 2,0 % kelompok etnis terdiri atas : melayu 53 %, cina 26 %, asi
11,8 %, indian 7,7 % lainya 1,2 %. Bahasa terdiri bahasa melayu resmi, cina
dialek macam, inggris, tamil, asli.
Malaysia terdiri dari dua bagian,
Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Malaysia Barat merupakan sebuah semananjung
yang tepanjang di dunia, di bagian tengahnya membujur pegunungan dari utara ke
selatan. Pegunungan tersebut tediri dari beberapa rangkaian sejajar. Daratan
rendah utama adalah daratan rendah Kedah di utara, daratan rendah Selangor di
Barat, daratan rendah Johor di Selatan dan daraytan rendah Kelantang dan
Pahang di Pantai Timur, daratan rendah di pantai Timur makin ke Selatan makin
melebar.[3]
Negara ini dipisahkan ke dalam dua
kawasan oleh Laut Cina Selatan Malaysia
berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei,
dan Filipina.
Malaysia terletak di dekat khatulistiwa dan
beriklim tropika. Kepala negara Malaysia
adalahYang di Pertuan Agong dan
pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.
Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminister.
Suku Melayu menjadi
bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa - Malaysia dan India - Malaysia yang
cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing
- masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.
Penduduknya sebagian besar atau 61
% terdiri dari suku Melayu pribumi, pendatang terdiri dari orang muslim dan non
Muslim yaitu orang muslim dari Indonesia (Minangkabau, Jawa, Banjar, Bugis,
Aceh, Mandailing) dan orang muslim dari India, Cina, Pakistan, Persia dan Turki,
Sedangkan orang non muslim adalah Cina dan India. Mayoritas penduduknya adalah
muslim Suni pengikut Mazhab Syafií, Islam agama resmi.
b) Proses
Masuknya Islam di Malaysia
Sejarah masuknya Islam di Malaysia tidak
bisa terlepas dari kerajaan-kerajaan Melayu, jauh sebelum datangnya Inggris di
kawasan tersebut. Sebab kerajaan ini dikenal dalam sejarah sebagai Kerajaan
Islam, dan oleh pedagang Gujarat melalui daerah kerajaan tersebut mendakwahkan
Islam ke Malaysia pada sekitar abad kesembilan.[4]
Dari sini kemudian dipahami bahwa Islam
sampai ke Malaysia belakangan ketimbang sampainya Islam di Indonesia yang sudah
terlebih dahulu pada abad ketujuh. Berdasarkan keterangan ini, maka asal usul
masuknya Islam ke Malaysia berdasar pada yang dikemukakan Azyumardi Azra bahwa
Islam datang dari India, yakni Gujarat dan Malabar. Sebelum Islam datang
wilayah Asia Tenggara, Malaysia adalah berada di jalur perdagangan dunia yang
menghubungkan kawasan-kawasan di Arab dan India dengan wilayah China, dan
dijadikan tempat persinggahan sekaligus pusat perdagangan yang amat penting.[5] Maka
tidak heranlah jika wilayah ini juga menjadi pusat bertemunya pelbagai
keyakinan dan agama (a cross-roads of religion) yang berinteraksi secara
kompleks.[6]
Agama dan keyakinan itu pun telah mempengaruhi
susunan sosial, budaya, ekonomi, dan politik di wilayah ini. Menurut Prof. DR.
Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) bahwa ada tiga isu masuknya Islam di
Malaysia yaitu Perbincangan tentang proses yang membawa kepada penyebaran Islam
ke Alam Melayu akan melibatkan perbincangan yang membabitkan tiga isu. Isu-isu
tersebut ialah bila tarikh sebenar Islam diperkenalkan kepada orang Melayu,
dari manakah asal-usul pendakwah yang menyebarkan agama tersebut dan
bagaimanakah proses ini boleh berlaku dengan begitu berkesan sekali. Dalam
menghuraikan ketiga-tiga isu ini kelebihan yang terdapat dalam hujah yang
diberikan oleh beliau telah mempelopori pendekatan yang memberikan perspektif
tempatan tentang proses yang membawa kepada penyebaran Islam ke Alam Melayu.
Isu pertama yang menimbulkan
perbincangan tentang penyebaran Islam di Alam Melayu adalah berkaitan dengan
bilakah tarikh tepat agama Islam mula disebarkan di rantau ini. Dalam
tulisannya, Hamka cenderung berpendapat bahawa agama Islam telah diperkenalkan
di rantau ini pada awal abad Hijrah (abad ketujuh Masihi). Pendapat yang beliau
kemukakan ini adalah berdasarkan kajian yang lakukan dengan merujuk sumber
Cina.[7]
Pendapat yang dikemukakan juga adalah dengan bersandar kepada tulisan
oleh seorang sarjana Barat, iaitu T.W. Arnold yang mengaitkan penyebaran
agama Islam dengan peranan yang dimainkan oleh pedagang-pedagang Arab. Dalam
kajiannya, T.W. Arnold mendapati bahawa pedagang-pedagang Arab telahpun
menjalin hubungan perdagangan dengan rantau sebelah timur sejak sebelum abad
Masihi lagi. Pada abad kedua Sebelum Masihi hampir keseluruhannya
perdagangan di Ceylon berada di tangan orang Arab. Menjelang abad kesembilan
Masihi kegiatan perdagangan orang Arab dengan Ceylon semakin meningkat apabila meningkatnya
hubungan perdagangan antara orang Arab dengan China. Menurut rekod sejarah,
menjelang pertengahan abad kelapan Masihi pedagang-pedagang Arab dapat ditemui
dengan ramainya di Canton. Dari abad ke-10 hingga abad ke-15, sebelum
kedatangan Portugis, orang Arab merupakan pedagang yang unggul dan hampir
tidak tercabar dalam menjalankan kegiatan perdagangan dengan Timur.
Berdasarkan pandangan yang diberikan
oleh T.W Arnold ini, Hamka berpendapat bahawa sudah semestinya apabila orang
Arab memeluk agama Islam mereka akan berusaha menyebarkan agama tersebut di
kawasan-kawasan di mana mereka menjalankan kegiatan perdagangan. Namun begitu,
hujah yang dikemukan ini sukar untuk dibuktikan karena ketiadaan maklumat
bertulis yang konklusif bagi menyokong pendapat yang diberikan. Lantaran itu,
dari segi rekod Hamka setuju dengan pandangan yang umumnya disepakati,
termasuklah oleh sarjana Barat bahawa Samudera-Pasai (abad ke-13-14) adalah
merupakan kerajaan Melayu-Islam yang pertama yang diwujudkan di rantau ini.
Islam masuk ke Malaysia pada abad
pertama Hijrah dibawa oleh para pedagang India, Persia, dan juga Arab melalui
suatu proses damai dan secara cepat diterima oleh masyarakat kerana mampu
berbaur dengan adat dan kebudayaan masyarakat tempatan.
Isu kedua para penyebar Islam tersebut
menurut T. W. Arnold.[8] tidak
datang sebagai penakluk dengan menggunakan kekuatan pedang untuk menyebarkan
Islam, sebagaimana yang terjadi di wilayah Timur Tengah, Asia Selatan, dan
Afrika. Mereka juga tidak menguasai hak-hak penguasa tempatan untuk menekan
rakyat, sebaliknya mereka hanya sebagai pedagang yang memanfaatkan kepintaran
dan peradaban mereka yang lebih tinggi untuk kepentingan penyebaran Islam
dengan memperkenalkan toleransi dan persamaan antara manusia. Bagi penganut Hindu,
yang agama mereka mengajarkan sistem kasta dalam masyarakat, agama Islam yang
baru mereka kenali adalah umat
menarik perhatian, khususnya di kalangan pedagang yang cenderung kepada
orientasi kosmopolitan.[9] itulah
sebabnya penerimaan orang Melayu terhadap agama Islam adalah berkait erat
dengan keluhuran agama tersebut.
Isu ketiga suatu proses perubahan
kebudayaan tidak akan berlaku jika tidak ada titik-titik kesamaan yang saling
menghubungkan, begitu juga yang terjadi pada Islam dan kebudayaan Malaysia.
Seandainya Islam dengan serta merta menghapuskan segala kebudayaan dan tradisi
yang wujud sebelumnya, mungkin ia sama sekali tidak akan menemukan tempat untuk
memasuki pulau-pulau di kawasan ini. Islam sebenarnya telah masuk di pelbagai
wilayah Malaysia berabad-abad sebelum pengislaman besar-besaran dimulai. Para
pedagang asing telah lama menetap di bandar-bandar dan kerajaan-kerajaan Islam
pertama yang terdapat di Sumatera bahagian Utara dan Pantai Barat Semenanjung
sejak lebih kurang Abad ke-13, atau mungkin lebih awal daripada itu. Akan
tetapi, menurut Harry J.Benda.[10] Baru
pada Abad ke 15 dan 16 agama Islam menjadi kekuatan kebudayaan dan agama utama
di kepulauan Nusantara. Perubahan yang agak mendadak ini mungkin disebabkan
semakin meluasnya ajaran sufisme (mistik Islam) oleh para sufi yang berperanan
sebagai pendorong gerak maju agama ini.[11]
Ajaran mistik Islam ini ternyata
menemukan banyak titik kesamaan dengan ajaran Hindu dan banyak disebarkan oleh
orang daripada India yang beragama Islam. Melalui pelbagai hubungan titik
persamaan ini, Islam ternyata mempunyai banyak kesesuaian dengan budaya
masyarakat tempatan. Oleh itu unsur tasawuf menjadi aspek yang lebih dominan
dalam proses Islamisasi di wilayah ini.
Menurut ahli sejarah Malaysia, Islam
masuk ke semenanjung ini sebelum abad ke-12 berbeda pendapat penulis barat yang
mengatakan sekitar abad ke-13 atau 14. Penulis Malaysia didasarkan pada mata
uang dinar emas yang ditemukan di Klantang tahun 1914, bagian pertama mata uang
itu bertuliskan al-julus kelatan dan angka arab 577 H, yang bersamaan dengan
tahu 1161 M, bagian kedua bertuliskan äl-Mutawakkil, gelar pemerintahan
Kelantang. Dan jika kita lihat batu nisan tua tertulis arab ditemukan ke Kedah
tahun 1963 pada makam Syekh Abdul Kadir bin Syekh Husen Shah Alam (w. 291 H),
abad ke-9 merupakan awal perkembangan Islam di kawasan selat Malaka dan
kawasan-kawasan yang menghadap ke laut Cina Selatan, sebagaimana diakui Dinasti
Sung (960-1279), bahwa masyarakat Islam telah tumbuh di sepanjang pantai laut Cina
Selatan.[12]
Sekitar tahun 1276 M di masa Sultan
Muhammad Syah bertahta di Malaka, datang sebuah kapal dagang dari Jeddah yang
dipimping kapten kapal yang bernama Sidi Abdul Aziz, yang juga seorang ulama
Islasm, Sidi Abdul Aziz lalu menganjurkan raja Malaka saat itu yang telah di
Islamkan untuk menukar namanya menjadi Sultan Muhammad Syah.[13] Dalam
sejarah negeri Kedah disebutkan bahwa Islam masuk ke Kedah pada tahun 1501 M,
pada suatu hari datanglah seorang alim bangsa Arab di Kedah yang bernama Syekh
Abdullah Yamani yang kemudian mengislamkan raja dan pembesar serta anak negeri
Kedah. Raja Pramawangsa akhirnya dianjurkan oleh Syekh Abdullah menukar namanya
etelah masuk Islam menjadi sultan Muzafar Syah. Syekh Abdullah mendapat kiriman
Al- Qurán dari sahabatnya pendakwah di Aceh yaitu Sykh Nuruddin Makki.[14]
Kedatangan Islam dan proses islamisasi
berlangsung melalui jalur perdagangan atas peranan para pedagang muslim dan
mubaliq dari Arab dan Gujarat, para dai’ setempat dan penguasa Islam. Sejak
awal abad ke-7 semananjung Malaka dan nusantara merupsakan jalur perdagangan
utama antara Asia Barat dan Timur jauh serta kepulauaan rempah-rempah Maluku,
semananjung tidak dapat dipisahkan dari gugusan pulau-pulau nusantara, mereka
juga singgah di pelabuhan-pelabuhan semenanjung.[15]
Bahwa proses islamisasi di Malaysia yang
memainkan peranan penting dalam mengembangkan ajaran Islam adalah ulama atau
pedagang dari jasirah Arab, yang pada tahun 1980-an Islam di Malysia mengalami
perkembanga dan kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegitan dakwah dan
kajian Islam oleh kaum intelektual dan setiap tahun menyelenggarakan kegiatan
Internasional yaitu Musabaqh Tilawatil Al-Qurán yang selalu diikuti oleh Qari
dan Qariah Indonesia.[16]
Negara Malaysia yang menganut agama
resmi Islam menjamin agama-agama lain dan oleh pemerintah diupayakan
menciptakan ketentraman, kedamaiaan bagi masyarakat, walaupun pemegang jabatan
adalah pemimpn-pemimpin muslim, tidak berarti Islam dapat dipaksakan oleh semua
pihak, sebagai konsekwensi semua masyarakat termasuk non muslim harus
menghargai dan menjunjung tinggi konstitusi negara kebangsaan Malysia.
c) Perkembangan
Islam di Malaysia
Azyumardi Azra menyatakan bahwa tempat
asal datangnya Islam ke Asia Tenggara termasuk di Malaysia, sedikitnya ada tiga
teori. Pertama, teori yang menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab
(Hadramaut). Kedua, Islam datang dari India, yakni Gujarat dan Malabar. Ketiga,
Islam datang dari Benggali (kini Banglades).[17]
Sedangkan mengenai pola penerimaan Islam di Nusantara termasuk di Malaysia
dapat kita merujuk pada peryataaan Ahmad M. Sewang bahwa, penerimaan Islam pada
beberapa tempat di Nusantara memperlihatkan dua pola yang berbeda. Pertama,
Islam diterima terlebih dahulu oleh masyarakat lapisan bawah, kemudian berkembang
dan diterima oleh masyarakat lapisan atas atau elite penguasa kerajaan. Kedua,
Islam diterima langsung oleh elite penguasa kerajaan, kemudian
disosialisasi-kan dan berkembang ke masyarakat bawah. Pola pertama biasa
disebut bottom up, dan pola kedua biasa disebut top down.[18] Pola
ini menyebabkan Islam berkembang pesat sampai pada saat sekarang di malaysia.
Pola pertama melalui jalur
perdagangan dan ekonomi yang melibatkan orang dari berbagai etnik dan ras yang
berbeda-beda bertemu dan berinteraksi, serta bertukar pikiran tentang masalah
perdagangan, politik, sosial dan keagamaan. Di tengah komunitas yang majemuk
ini tentu saja terdapat tempat mereka berkumpul dan menghadiri kegiatan
perdagangan termasuk dirancang strategi penyebaran agama Islam mengikuti
jaringan-jaringan emporium yang telah mereka bina sejak lama. Seiring itu pola
kedua mulai menyebar melalui pihak penguasa dimana istana sebagai pusat
kekuasaan berperan di bidang politik dan penataan kehidupan sosial, dengan
dukungan ulama yang terlibat langsung dalam birokrasi pemerintahan, hukum Islam
dirumuskan dan diterapkan, kitab sejarah ditulis sebagai landasan
legitimasi bagi penguasa Muslim.
Sisa-sisa peninggalan sejarah yang juga
membuktikan perkembangan Islam di Malaysia dapat dilihat sesudah abad ke
sepuluh, pada abad ke-15 misalnya dan ketika itu Brunei masih bergabung dengan
malaysia, Salah satu sumber dari cina menyebutkan ada enam masjid di Malaysia
dan ditemukan batu nisan silsilah keturunan raja-raja Brunei. Sultan Brunei
ketika itu adalah Abdul Djalil Jabar tahun 1660, isterinya adalah putri sultan
Sukadana dari Sambas. Kemudian pada tahun 1852 ada masjid jami dibangun di
daerah Kucing, pada tahun 1917 dibangun madrasah di Malaysia yang disebut
Madrasah Al-Mursyidah.[19]
Fakta-fakta sejarah ini mengindikasikan bahwa Islam di Malaysia terus mengalami
perkembangan yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetauan dan pendidikan
Islam semakin mengalami kemajuan.
Memasuki awal abad ke-20, bertepatan
dengan masa pemerintahan Inggris, urusan-urusan agama dan adat Melayu lokal di
Malaysia di bawah koordinasi sultan-sultan dan hal itu diatur melalui sebuah
departemen, sebuah dewan ataupun kantor sultan. Setelah tahun 1948, setiap
negara bagian dalam federasi Malaysia telah membentuk sebuah departemen urusan
agama. Orang-orang muslim di Malaysia juga tunduk pada hukum Islam yang
diterapkan sebagai hukum status pribadi, dan tunduk pada yurisdiksi pengadilan
agama (mahkamah syariah) yang diketua hakim agama. Bersamaan dengan itu, juga
ilmu pengetahuan semakin mengalami perkembangan dengan didirikannya perguruan
tinggi Islam dan dibentuk fakultas dan jurusan agama.[20] Perguruan
tinggi kebanggaan Malaysia adalah Universitas Malaya yang kini kita kenal
Universistas Kebangsaan Malaysia.
Memasuki masa pasca kemerdekaan, jelas
sekali bahwa pola perkembangan Islam tetap dipengaruhi oleh pihak penguasa (top
down). Sebab, penguasa atau pemerintah Malaysia menjadikan Islam sebagai agama
resmi negara. Warisan undang-undang Malaka yang berisi tentang hukum Islam yang
berdasarkan konsep Qur’aniy berlaku di Malaysia.
Di samping itu, ada juga undang-undang
warisan Kerajaan Pahang diberlakukan di Malaysia yang di dalamnya terdapat
sekitar 42 pasal di luar keseluruhan pasal yang berjumlah 68, hampir identik
dengan hukum mazhab Syafii.[21]
Pelaksanaan undang-undang yang berdasarkan Alquran, dan realisasi hukum
Islam yang sejalan dengan paham Syafii di Malaysia sekaligus mengindikasikan
bahwa Islam di negara tersebut sudah mengalami perkembangan yang signifikan.
Dengan adanya proses islamisasi di
Malaysia yang memainkan peranan penting dalam mengembangkan ajaran Islam adalah
ulama atau pedagang dari jazirah Arab yang pada tahun 1980-an Islam di Malaysia
mengalami perkembangan dan kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegiaan
dakwah dan kajian Islam oleh kaum itelektual dan menyelenggarakan kegiatan
intenasional yaitu Musabaqah ilawatil Al-Qur’an yang selalu diikuti qari qariah
Indonesia.[22]
Selain tersebut perkembangan Islam di Malaysia makin bertambah maju dan pesat,
dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga terlihat dalam
penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa
perkemabangan Islam di Malaysia, tidak banyak mengalami hambatan. Bahkan,
ditegaskan dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara.
Di kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992.
Namun demikian Malaysia yang menganut
agama resmi Islam tetap menjamin agama-agama lain dan oleh pemerintah
diupayakan menciptakan ketentraman, kedamaian bagi masyarakat walaupun pemegang
jabatan adalah pemimpin-pemimpin muslim, tidak berarti Islam dapat dipaksakan
oleh semua pihak, sebagai konsekwensi semua masyarakat termasuk non muslim
harus menghargai dan menjunjung tingi konstitusi negara kebangsaan Malaysia.
B. SEJARAH
PERADABAN ISLAM DI SINGAPURA
a) Sejarah
Singapura
Singapura,
adalah sebuah desa nelayan Melayu.Terbukti tempat ini menjadi luar biasa
bermanfaat untuk memancing karena terletak di mulut sungai Singapore. Ini
terjadi sebelum pendudukan Eropa tetapi sekarang Singapura dikenal dengan jelas
sebagai negara kota pulau. Banyak suku asli dan cerita rakyat hidup di daerah
perbatasan pulau dan sungai . Sejarah menyatakan bahwa British East India
Company yang dipimpin oleh Sir Stamford Raffles telah mendirikan sebuah tempat
perdagangan di pulau yang menjadikan Singapura sebagai pusat komersial paling
makmur pada tahun 1989. Kekuatan militer Singapura, di bawah British East India
Company juga menjadi unggul . Kekuatan militer sebuah negara identik dengan
kekuatan negara. Hal ini membuat Singapura sebagai pusat dari modernitas itu
sendiri yang ditentukan melalui keberhasilan komersial dan kekutan militer.
Secara berkelanjutan, Singapura dahulu merupakan inti dari hegemoni Inggris di
Asia Tenggara.[23]
Pada
tahun 1965 Singapura menjadi negara yang independen dan bergabung dalam
Persemakmuran Bangsa-Bangsa pada 9 Agustus 1965. Belakangan, Singapura di tahun
1965 secara resmi menjadi bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan
September. Sejak, kemerdekaannya Singapura telah berhasil lolos dari belenggu
hegemoni dan standar hidup mereka telah meningkat secara drastis.[24]
Saat
ini, Singapura berada di daftar teratas bagi wisatawan yang mencari surga di
bumi. Investasi langsung asing meningkat dan peningkatan minat untuk memenuhi
standar industri internasional telah merubah Singapura menjadi pusat daerah
industri, pos perdagangan, pendidikan, urbanitas dan modernitas. Singapura hari
ini membanggakan keunggulan fasilitasnya yang mengundang banyak orang datang
dari berbagai negara dan dari semua jalan-jalan kehidupan. Perencanaan Industri
dijabarkan ke dalam pelaksanaan oleh Albert Winsemius, ekonom Belanda dan
Singapura meperoleh keuntungan dari perencanaan sosial dan ekonomi yang rapi.
Berdasarkan peringkat GDP , Singapura adalah negara ke 5 termakmur di dunia.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah dana ekonomi Singapura telah diperas
beberapa miliar dari cadangan resmi dengan izin Presiden sebagai bagian dari
paket ketahanan pada 5 Februari 2009 di bawah bimbingan Menteri Keuangan
Singapura, Tharman Shanmugaratnam. Cadangan resmi Singapura sendiri mencapai US
$ 170,33 miliar. Menurut sebuah survei ekonomi Singapura menduduki peringkat 10
sebagai kota paling mahal untuk hidup di dunia. Ini adalah akibat dari penduduk
yang dinamis dan kosmopolitan di Singapura yang hidup dalam keselarasan dan
kekayaan dengan orang Cina lokal yang membentuk etnis mayoritas.[25]
b) Perkembangan
Islam di Singapura
Di
masa kini, Singapura merupakan sebuah kota kosmopolitan yang ramai, penuh
dengan bangunan pencakar langit dan taman-taman yang tertata indah. Semarak
dengan paduan budaya, citarasa, seni dan arsitektur yang selaras, Singapura
menjadi sebuah kota dinamis yang kaya akan kontras dan warna. Singapura
mewujudkan yang terbaik dari dunia Timur dan Barat[26]
Berlokasi
di Asia Tenggara, Singapura mempunyai area tanah sekitar 710 kilometer persegi,
menjadikannya salah satu negara terkecil di dunia dan yang paling kecil di
kawasan ini - yang melahirkan julukan “The Little Red Dot”.
Walaupun
kecil ukurannya, Singapura memiliki eksistensi yang sangat besar di dunia masa
kini, dengan perekonomian perdagangan bebas dan tenaga kerjanya yang sangat
efisien. Selain itu, lokasinya yang strategis di kawasan ini memungkinkannya
menjadi sebuah pusat pelabuhan di sepanjang rute utama pelayaran.
Saat
ini, populasi Singapura berkisar lima juta orang, dengan bahasa Inggris sebagai
bahasa pengantar utama, dan bahasa daerah sebagai bahasa ibu dari masing-masing
etnis utama. Salah satu ciri khas Singapura adalah paduan budaya yang tampak
menyatu.
Singapura sudah terkenal sebagai negara yang menjembatani
kepentingan Yahudi di Asia Tenggara. Tidak heran jika kemudian negeri ini
menjadi “basis” Yahudi di kawasan ini.[27]
Ada 15 persen penduduk Singapura yang Muslim. Sebagian
besar orang adalah Melayu. Pengikut
lain termasuk dari komunitas India dan Pakistan serta sejumlah kecil dari Cina,
Arab dan Eurasia. 17 persen dari Muslim di Singapura berasal dari India.
Sementara mayoritas Muslim di Singapura secara tradisional adalah Muslim Sunni
yang mengikuti mazhab Syafi'i, ada juga Muslim yang mengikuti mazhab Hanafi
serta sedikit Muslim Syiah.
Islam di Singapura tidak bisa dipisahkan dari sejarah
kolonial. Pada tahun 1915, penguasa kolonial Inggris mendirikan Dewan Penasihat
Islam. Dewan ini bertugas untuk memberikan nasihat kepada penguasa kolonial
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam dan adat-istiadatnya.
Seperti di negara-negara sekuler lainnya, Islam di
Singapura tidak mendapatkan tempat yang cukup. Misalnya saja, tidak boleh ada
kumandang adzan. Seseorang boleh melakukan adzan di masjid, namun suaranya tak
boleh keluar dari masjid. Ini yang diberlakukan oleh MUIS (Majelis Ugama Islam
Singapura)—sebuah lembaga semacam MUI di Indonesia yang memegang penuh otoritas
beragama Islam di sini.
Apa alasannya? Ini supaya orang non-muslim yang mayoritas
tidak terganggu. Tak ada usaha dari MUIS untuk melakukan protes dan aksi untuk
memperbaiki keadaan ini.
Tapi, hal ini tidak berlaku di wilayah Masjid
Sultan—salah satu masjid tertua di Singapura. Di sekitar Arab Street ini, adzan
boleh dikumandangkan lewat speaker, dan menjalankan fungsinya sebagai
pengingat dan pemanggil.
Saat ini di Singapura terdapat 69 masjid. Semua masjid ini dibawah admistrasi MUIS sepenuhnya. Di
Singapura terdapat 6 madrasah yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan.
Berikut ini keenam madrasah tersebut.
1.
Madrasah Al-Arabiah
Al-Islamiah.
2.
Madrasah Al-Irsyad
Al-Islamiah.
3.
Madrasah Aljunied
Al-Islamiah.
4.
Madrasah Al-Maarif
Al-Islamiah (khusus putri).
5.
Madrasah Alsagoff
Al-Arabiah (khusus putri).
6.
Madrasah Wak Tanjong
Al-Islamia.
Pada
1966, parlemen mengesahkan Administration of the Muslim Law Act (AMLA).
Undang-undang yang mulai berlaku pada 1968 tersebut menetapkan kewenangan dan
yurisdiksi tiga lembaga Islam, yaitu Islamic Religious
Council of Singapore atau Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS), Syariah
Court, dan Registry of Muslim Marriages (ROMM).
1) Islamic
Religious Council of Singapore
Islamic Religious Council of Singapore atau
Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) merupakan badan yang memiliki peran
penting dalam urusan agama Islam. Fungsi dan tugas
Majlis Ugama Islam Singapura sebagai berikut.
a.
Memberi saran kepada presiden Singapura dalam masalah-masalah yang
berkaitan dengan agama Islam di Singapura.
b.
Mengurusi masalah yang
berkaitan dengan agama Islam dan kaum muslimin di Singapura, termasuk urusan haji dan sertifikasi halal.
d.
Mengelola pengumpulan zakat,
infak, dan sedekah, untuk mendukung dan mensyiarkan agama Islam atau untuk
kepentingan umat Islam.
2) Syariah
Court (Pengadilan Syariah)
Pada 1880, pemerintah kolonial Inggris
mengeluarkan peraturan tentang pernikahan pemeluk Islam, yakni Mahomedan
Marriage Ordinance. Ordonansi ini mengakui status hukum
pribadi kaum muslim di Singapura.
Pada 1958, berdasarkan Muslim
Ordinance (Ordonansi Muslim) 1957, didirikan Syariah Court (Pengadilan
Syariah), dengan kewenangan mendengarkan dan memutuskan
perselisihan yang berkaitan dengan pernikahan dan kasus perceraian pemeluk
Islam.
Pengadilan ini menggantikan peran kadi
(hakim Islam) yang sebelumnya berwenang memberi keputusan dalam kasus
perceraian dan warisan dengan mengikuti tradisi kelompok etnik
tertentu atau penafsiran mereka terhadap hukum Islam.
3) Registry
of Muslim Marriages (ROMM)
Registry of Muslim Marriages
bertugas mencatat pernikahan pasangan muslim (keduanya muslim). Pernikahan pasangan berbeda agama
dicatat pada Registry of Marriages.
Sebelumnya, registrasi pernikahan umat
Islam juga perceraian, dilaksanakan dalam satu unit, yakni Syariah Court. Registry
of Muslim Marriages semula berkantor di sebuah rumah peristirahatan di Fort Canning, kemudian
pindah ke Canning Rise pada 1983.
c)
Prospek Islam dimasa
Depan
Singapura termasuk
ketat dan cukup keras kepada para aktivis Islam. Mereka tak segan-segan
mendeportasi mahasiswa Islam yang dinilai mempunyai komitmen terhadap
perkembangan dakwah.
Aktivitas keislaman
di Singapura pun otomatis tidak banyak. Dengan perkembangan seperti ini,
sepertinya Islam di negeri Singa ini tak bisa berkembang terlalu banyak. Namun
bukan berarti orang-orang Islam di sana pun berdiam diri. Hingga adzan bisa
berkumandang di Singapura.
Perkembangan Islam itu terus menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Hingga
kini, pemeluk Islam di Singapura tercatat sebanyak 15 persen dari jumlah
penduduk keseluruhan (sekitar 650 ribu orang dari 3,5 juta jumlah penduduk
keseluruhan). Jumlah demikian menempatkan muslim Singapura, atau lebih dikenal
sebagai muslim Melayu, pada urutan kedua setelah etnis Cina 77 persen, dan
India 8 persen. Di tengah sistem kehidupan sekuler yang diterapkan pemerintah
setempat, muslim Singapura terus berpacu meningkatkan kualitas diri, agar mampu
berkompetisi dengan lajunya kemajuan dan zaman.
Dimensi
perkembangan Islam itu yang cukup menggembirakan, terutama dalam hal manajemen
profesionalisme dalam hal pengelolaan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf (ZIS
wakaf). Di Singapura, sebagaimana dijelaskan oleh kepala Divisi Pembangunan
Agama dan Penelitian, Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS), Zalman Putra Ahmad
Ali, pengelolaan ZIS wakaf, diperuntukkan bagi pemerataan dan kesejahteraan
umat Islam. "Pemberdayaan amanat agama ini tidak akan mencapai target
maksimal jika tidak dikelola secara profesional," jelas Zalman kepada
Republika.
MUIS sendiri
sebagai lembaga tertinggi pemerintah untuk Hal Ehwal Islam (setingkat
kementerian agama di Indonesia), memang bertanggung jawab dan ikut mengelola
langsung pengelolaan ZIS wakaf, sehingga dapat mengetahui secara pasti
pelaksanaannya. Sistem manajemen
profesioanl yang diterapkan oleh MUIS ini telah diterapkan lebih dari 10 tahun
terakhir. Dalam pembayaran ZIS misalnya, tidak lagi secara manual, dengan cara
pergi ke tempat penyaluran atau lembaga yang dipercaya, tapi sejak dua tahun
terakhir pembayarannya dapat dilakukan melalui sistem on-line, seperti
manajemen bank. Dengan cara demikian akan diketahui seluruh dana yang
terhimpun saat itu juga. Sementara untuk wakaf, telah lima tahun lebih dikelola
dengan sistem wakaf produktif. Harta benda dari wakaf dikelola dengan azas
manfaat, bukan lagi untuk pembangunan masjid atau kuburan, sebagaimana di
Indonesia. Misalnya, dana wakaf dipakai untuk pembangunan real estate atau
supermarket atau usaha lainnya yang menguntungkan. Keuntungannya kemudian
dipakai lagi untuk pengembangan Islam. Di sini, jangan dikira ada kesempatan
penyelewengan. Sebab, jika terbukti melakukan korupsi, misalnya terhadap dana
ZIS atau wakaf, maka hukuman yang sangat beratlah imbalannya. Memang di
Singapura penegakan hukum cukup bagus, dan tingkat KKN-nya sangat minim.
Berkaitan dengan ZIS ini, menurut Zalman, rata-rata dana ZIS setiap tahunnya
terkumpul berkisar 18-20 juta dolar Singapura (sekitar 10 dolar AS). Khusus
pegawai di MUIS, digaji dari dana zakat tersebut.
Sementara itu, dana
bagi pengembangan masjid dan madrasah, ada kasnya sendiri. Tidak lagi
diambilkan dari dana ZIS wakaf tersebut. Untuk madrasah ada kotak bernama
"Dana Madrasah". Sedangkan dana masjid diperoleh dari sumbangan kaum
muslim, khususnya kotak Jumat. Meski juga terkadang masih dapat bantuan dari
dana ZIS wakaf. Madrasah, masjid, dan LSM
Manajemen
profesionalitas dalam pemberdayaan potensi dan peningkatan kualitas umat bukan
hanya terlihat pada aspek ZIS wakaf. Ia juga tampak jelas dalam pengelolaan
pendidikan (madrasah), masjid, dan lembaga-lembaga swadaya Islam non-pemerintah
(NGO). Lembaga pendidikan Islam (madrasah) dikelola secara modern dan
profesional, dengan kelengkapan perangkat keras dan lunak. Dari seluruh
madrasah Islam (sebanyak enam buah, seluruhnya di bawah naungan MUIS), sistem
pendidikan diterapkan dengan memadukan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum.
Keenam madrasah itu adalah madrasah Al-Irsyad Al-Islamiah, madrasah Al-Maarif
Al-Islamiah, madrasah Alsagoff Al-Islamiah, madrasah Aljunied Al-Islamiah,
madrasah Al-Arabiah Al-Islamiah, dan madrasah Wak Tanjong Al-Islamiah.
Waktu
penyelenggaraan belajar mengajar dimulai dari pukul 08.00 hingga 14.00. Lama
waktu ini juga berlaku di sekolah-sekolah umum dan non-madrasah. Agar tidak
ketinggalan dengan kemajuan teknologi, maka di setiap madrasah dibangun
laboratorium komputer dan internet, serta sistem pendukung pendidikan audio
converence. Selain dilengkapi fasilitas internet, setiap madrasah juga
mempunyai server tersendiri bagi pengembangan pendidikan modern. "Murid
dibiasakan dengan teknologi, terutama teknologi internet. Setiap hari, mereka
diberi waktu dua jam untuk aplikasi dan pemberdayaan internet," jelas
Mokson Mahori, Lc, guru di madrasah Al Junied Al Islamiyah. Sayangnya,
pendidikan Islam baru ada dalam institusi TK hingga madrasah Aliyah (SMU).
Untuk perguruan tingginya hingga kini belum ada.
Manajemen yang sama
juga diterapkan dalam pengelolaan masjid. Tidak seperti yang dipahami selama
ini, bahwa masjid hanya sebatas tempat ibadah mahdhoh an sich (shalat lima
waktu dan shalat Jumat). Tetapi, masid di negeri sekuler ini, benar-benar
berfungsi sebagaimana zaman Rasulullah, sebagai pusat kegiatan Islam.
Saat ini di Singapura
terdapat 70 masjid. Selain tempatnya yang sangat bersih dan indah, juga di ruas
kanan dan kiri di setiap masjid terdapat ruangan-ruangan kelas untuk belajar
agama dan kursus keterampilan. Berbagai disiplin ilmu agama diajarkan setiap
siang dan sore hari. Kegiatan ceramah rohani usai juga diajarkan usai shalat
shubuh atau maghrib.
Aktivitas lainnya,
diskusi berbagai masalah kontemporer dan keislaman. Diskusi ini biasanya
diadakan oleh organisasi remaja di setiap masjid. Dewan pengurus setiap masjid
juga menerbitkan media (majalah dan buletin) sebagai media dakwah dan ukhuwah
sesama muslim. Berbeda dengan di negara lainnya, para pengurus masjid digaji
khusus, dan memiliki ruangan pengurus eksekutif laiknya perkantoran modern.
Keberadaan lembaga
swadaya masyarakat Islam (LSM) juga tak kalah pentingnya dalam upaya menjadikan
muslim dan komunitas Islam negeri itu potret yang maju dan progresif. Berbagai
LSM Islam yang ada terbukti berperan penting dalam agenda-agenda riil
masyarakat muslim.
Saat ini, tidak kurang dari sepuluh LSM,
di antaranya adalah: Association of Muslim Professionals (AMP), Kesatuan
Guru-Guru Melayu Singapura (KGMS), Muslim Converts Association (Darul Arqam),
Muhammadiyah, Muslim Missionary Soceity Singapore (Jamiyah), Council for the Development
of Singapore Muslim Community (MENDAKI), National University Singapore (NUS)
Muslim Society, Perdaus (Persatuan dai dan ulama Singapura), Singapore
Religious Teachers Association (Pergas), Mercy Relief (Center for
Humanitarian), International Assembly of Islamic Studies (IMPIAN), dan Lembaga
Pendidikan Alquran Singapura (LPQS).
Seluruh
lembaga dan sistem manajemen profesional ini ditujukan bukan saja pada
terbentuknya kualitas muslim dan komunitas Islam yang maju, moderat dan
progresif, tetapi juga potret yang mampu berkompetisi dan meningkatkan citra
Islam di tengah pemandangan global yang kurang baik saat ini. Model demikian
inilah yang kini terus diperjuangkan agar Islam yang rahmat menjelma dalam
kehidupan masyarakat Singapura.[28]
Daftar Pustaka
Esposito, Jhon. The
Oxfort Encyclopedia of The Modern Islamic Word Volume III. (New
York: Oxford Unversity Press. 1995)
Dewan
Redaksi Ensiklopedia Islam. Ensiklopedia
Islam Jilid III. (Cet. II;
Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve. 1994)
Kota
Kuala Lumpur dalam
http:www.ai-shia.com/html/id/service/Info-Negara-Muslim/Malaysia.
Abdul Rahman,
Abdullah. Pemikiran Umat Islam Di Nusantara: Sejarah dan
Perkembangannya Hingga Abad Ke-19. (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
1990)
Perry, Kenneth. Southeast
Asia: Cross-roads of Religion.
(Chicago: University of Chicago Press). 1949.
Lihat
Prakata. HAMKA. Sejarah
Umat Islam. (edisi baru).
(Singapura: Pustaka Nasional PTE Ltd. 1997)
Thomas, W.
Arnold. Sejarah Da’wah Islam. diterjemah A. Nawawi Rambe, (Jakarta:
Penerbit Widjaya, 1981)
Taufik
Abdullah, dkk., Sejarah Ummat Islam Indonesia, (Jakarta: Majelis
Ulama Indonesia, 1991)
Harry J. Benda,
“Kontinuitas dan Perubahan Dalam Islam di Indonesia,” dalam Taufik
Abdullah (ed.), Sejarah dan Masyarakat: Lintasan Historis Islam di
Indonesia,(Jakarta: Pustaka Firdaus dan Yayasan Obor Indonesia, 1987)
Pengaruh
sufi dalam penyebaran Islam di Nusantara, lihat dalam Mahayudin Haji
Yahaya, Islam di Alam Melayu, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka, 1998)
Dewan Redaksi
Ensiklopedia Islam
Muhammad
Syamsu AS, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya,(Cet.
II; Jakart: PT. Lentera Basritama, 1999)
Azyumardi
Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan kepulauan Nusantara Abad XVII dan
XVIII (Bandung: Mizan, 1994)
Ahmad
M. Sewang, Islamisasi Kerajaan Gowa (Cet. II; Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2005)
Ajid
Thohir, Perkembangan Peradaban Islam di Kawasan Dunia Islam (Cet.
I; Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002)
Musthafa dan Abdullah Aly, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: Purtaka Setia, http://www.muslimsource.com
dari Republika. diakses Pukul 3 April 2014.
[2] Jonh
Esposito, The Oxfort Encyclopedia of The Modern Islamic Word Volume
III,(New York: Oxford Unversity Press, 1995), h. 35.
[3] Dewan
Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam Jilid III, (Cet. II;
Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994), h. 137.
[5]
Abdul Rahman Haji
Abdullah, Pemikiran Umat Islam Di Nusantara: Sejarah dan
Perkembangannya Hingga Abad Ke-19, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka,
1990), h. 24-30.
[6] Kenneth
Perry Landon, Southeast Asia: Cross-roads of Religion, (Chicago:
University of Chicago Press), 1949.
[7] Lihat
Prakata, HAMKA, Sejarah Umat Islam, (edisi baru), (Singapura:
Pustaka Nasional PTE Ltd, 1997). h. 670
[8]
Thomas W. Arnold, Sejarah
Da’wah Islam, diterjemah A. Nawawi Rambe, (Jakarta: Penerbit Widjaya,
1981), h. 319.
[9] Taufik
Abdullah, dkk., Sejarah Ummat Islam Indonesia, (Jakarta: Majelis
Ulama Indonesia, 1991), h. 38
[10]
Harry J. Benda, “Kontinuitas
dan Perubahan Dalam Islam di Indonesia,” dalam Taufik Abdullah (ed.), Sejarah
dan Masyarakat: Lintasan Historis Islam di Indonesia,(Jakarta: Pustaka
Firdaus dan Yayasan Obor Indonesia, 1987), h. 31-32.
[11] Pengaruh
sufi dalam penyebaran Islam di Nusantara, lihat dalam Mahayudin Haji
Yahaya, Islam di Alam Melayu, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka,
1998), h. 7-13
[12]
Dewan Redaksi Ensiklopedia
Islam, op. cit, h. 137
[13] Muhammad
Syamsu AS, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya,(Cet.
II; Jakart: PT. Lentera Basritama, 1999), h. 118
[14]
Ibid.
[15]
Dewan Redaksi Ensiklopedia
Islsam, op. cit, h. 138.
[17]
Azyumardi Azra, Jaringan
Ulama Timur Tengah dan kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII (Bandung:
Mizan, 1994), h. 15-21
[18]Ahmad M.
Sewang, Islamisasi Kerajaan Gowa (Cet. II; Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2005), h.86
[19]
Lihat,Travel Malaysia
dalam http://urniasih.blogspot.com/205/06/travel-Malaysia Kucing, html. disadur
tanggal 12 Januari 2010
[20] Ajid
Thohir, Perkembangan Peradaban Islam di Kawasan Dunia Islam (Cet.
I; Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 268-269.
[24]
Ibid.
[25]
Ibid.
[26]
http://www.dinohp.info/2010/09/sejarah-singapura-dari-kampung-nelayan.html.
diakses 3 April 2014
[27]
Musthafa dan Abdullah Aly, Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: Purtaka Setia, hal. 97
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
BalasHapusINGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN NYOMAN DI NMR 0 8 5 1 4 5 2 9 7 1 6 7 JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 7X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
HapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
Saya Sangat BerTerima kasih Atas Bantuan Angka Ritual MBAH…Angka MBAH EROK PRANAL Tembus 100%…Saya udah kemana-mana mencari angka yang mantap selalu gak ada hasilnya…sampai- sampai hutang malah menumpuk…tanpa sengaja seorang teman lagi cari nomer jitu di internet…Kok ketemu NomoR MBAH EROK PRANAL..Saya coba beli Paket 4D ternyata Tembus…dan Bagai di sambar Petir..Ternyata Angka Ritual Ghoib MBAH EROK PRANAL…Yang SaYa Minta Tembus 4D…Baru kali ini saya mendapat angka ritual yang benar-benar Mantap…Bagi saudara yang ingin merubah Nasib seperti saya…Anda Bisa CALL/SMS Di Nomer MBAH EROK PRANAL 085 377 797 151.(((Buktikan Aja Sendiri Saudara-Saudari)))
BalasHapusSALAM SEJAHTERA.!!! bagi saudara-saudaraku dimanahpun berada, semogah anda masih diberikan kesehatan, walau tidak memiliki uang. PEPATAH Mengatakan,jika tidak memiliki uang asal bisa makan, tidak bisa makan asal bisa bergerak, NAH.!!! jika anda masih bisa bergerak dan mau berusaha pasti ada jalan keluarnya.
BalasHapusKami mengimpormasikan buat Semuanya bagi yg mengalami kesulitan apapun itu jika menurut Anda itu sulit diselesaikan
Anda bisa Konsultasi atau minta bantuan kepada orang yg saya temui kemarin yg sangat bisa di percaya yaitu Atas nama om agus,
Beliaulah kemarin yg telah membantu Saya dan keluarga terlepas dari Masalah yg menurut kami begitu Sulit untuk di selesaikan bersama yaitu masalah Hutang sama tetangga dan Rentenir sebesar 300 Juta mungkin bagi orang yg mampu hutang segitu tidak lah sulit namun bagi kami itu malah sebaliknya…
Beliau kemarin membantu kami dgn 2 cara yaitu Main Togel dan penglaris Usaha,,,
Sayapun mengadukan Nasib saya di permainan Togel singapur kemarin alhamdulillah Ternyata hasilnya tdk mengecewakan, kami menang banyak di 3 putaran dgn Total 857 JUTA Kami bersyukur dgn hasil tersebut dan akhirnyapun kami lepas dari hutang piutang yg ada,,,
Serta kami punya modal besar untuk usaha warung kami,,,saya hanya mengucapkan banyak terimah kasi Atas jasa om agus kepada kami sekeluarga karna Tanpa bantuannya mungkin kami belum bisa
Seperti sekarang,,,,,
Dan Info bagi Kalian yg punyah masalah silahkan minta bantuan kepada om agus untuk caranya Anda bisa tlfn beliau di NO 085397766615 Silahkan Mengadukan nasip Anda siapa tau bisa seperti Nasib kami
STOP!!! jika saudara-saudari punya masalah seperti saya, insya allah mbah siap membantu anda, tapi OM bukan munafik, mbah tidak menerima imbalan/sogokan dalam bentuk apapun, kecuali MAHAR yang sudah dijelaskan, karna Mahar tersebut mbah gunakan buat keperluan RITUAL tidak dan harus disiapkan, dibayar sebelum RITUAL, Wassalam...
1. PAKET (2D) MAHAR 100.000,-
2. PAKET (3D) MAHAR 200.000,-
3. PAKET (4D) MAHAR 500.000,-
4. PAKET (5D) MAHAR 750.000,-
5. PAKET (6D) MAHAR 1,250.000
okeh, ini dapet dari buku semua kaan. saya ambil nieh bang
BalasHapus