Selasa, 27 Mei 2014

Penyakit-Penyakit Mental (Penyakit Jiwa) / Kepribadian Muslim

Standard



Penyakit-Penyakit Mental (Penyakit Jiwa) / Kepribadian Muslim 

Dosen Pengampu :
Dr. ABD. SYAKUR, M.Ag
Disusun Oleh :
Rullita Nur Azizah (B03212023 )
Siti Nadhziroh (B03212024)
M. Yusuf Ardianto (B33212048)
 


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Gangguan Mental
Gangguan mental juga disebut kekalutan mental,kekacauan mental, penyakit mental, atau gangguan mental[1] yang dimaksud gangguan mental adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan mental yang disebabkan oleh kegagalan, stimulus ekstern dan ketegangan-ketegangan sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari satu bagaian, satu organ, atau system kejiwaaan/mental. [2] Gangguan mental adalah sembarang ketidak mampuan menyesusikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak mempunnyai kesanggupan. [3]Gangguan jiwa adalah apabila kepribadian seseorang kurang sanggup atau gagal menjalankan tugasnnya.
      A.    Penyebab Gangguan Mental
Tiga factor yang mempengaruhi gangguan mental[4], yaitu :
Ø Faktor internal, yaitu pengaruh yang berasal dari dalam individu itu sendiri
Ø Faktor eksternal, yaitu pegaruh yang berasal dari luar individu
Ø Proses intrapsikis yang salah
Penyebab 3 faktor gangguan mental mental yang lain[5], yaitu:
a)     Faktor organobiologis atau jasmaniah-infeksi
b)   Faktor psikologis-factor jiwa
c)     Faktor sosial budaya-kerusuhan budaya
       B.     Tanda dan Gejala Permulaan Gangguan Mental
Tanda (sign) adalah temuan obyektif hasil observasi, sedangkan gejala (symptom) adalah pengalaman subyektif yang digambarkan oleh pasien.
   Tanda dan gejala gangguan mental itu sendiri tanda-tandannya diantarannya :

a.       Tanda gangguan mental
·         Cemas atau kecemasan-respon terhadap setatus ancaman yang sumbernnya tidak diketahui, internal, samar-samar, atau bersifat konflik
·         Ketakutan-respons dari status ancaman yang asalnnya diketahui, eksternal, jelas dan tidak bersifat konflik
·         Apatis individu yang mengalami gangguan mental akan acuh tak acuh terhadap lingkungannya sendiri
·         Hati tidak enak karena gangguan perasaan
·         Hati individu mengalami gangguan mental tidak memliki perasaan apapun
·         Hati individu iri
·         Rasa dengki individu
·         Cemburu individu yang mengalami gangguan individu
·         Kemarahan individu yang eksplosif
·         Ketegangan batin yang kronis
·         Asosiasi-individu
b.      Gejala Gangguan Mental
·         Dalam dirinnya bannyak mengalami konflik batin
·         Disorientasi sosial dan komunikasi sosial terputus
·         Gangguan emosional dan intelektual yang parah atau serius

C.  Penyebab Meningkatnnya Jumlah Individu yang Mengalami Gangguan Mental
ü Teori kompleksitas social
Ketidak mampuan individu berdaptasi dengan perubahan sosial yang cepat dan menimbulkan masalah sosial yang rumit
ü Teori konflik budaya dan disasosiasi sosial-Konsekuensi dari modernisasi dan perubahan sosial yang serba cepat pasti akan bersinggungan dan berbenturan dengan nilai sosial budaya.
ü Teori ketegangan kompetitis-hal tersebut rawan menimbulkan perkelahian, peperangan, permusuhan, rasa permusuhan.
 
D.      Jenis-jenis Gangguan Mental
Jenis-jenis gangguan mental itu sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu meurosis dan psikosis.
1)      Neurosis
Neurosis merupakan suatu bentuk gangguan kepribadian yang relative ringan. Dapat dinyatakan bahwa tingkahlaku neurotic merupakan tipe penyesuaian yang tidak wajar, tidak normal atau tidak sehat, dalam upaya memenuhi tuntutan dan tanggung jawab kehidupan sehari-hari.
Neurosis memiliki karakteristik sebagai berikut :
v Bersikap sensitive (mudah tersinggung)
v Terlalu memperhatikan diri sendiri
v Memiliki ego edial yang tidak realistik
v Bersikap kaku dan cemas
v Sengang menyendiri
v Bersikap agresif terhadap diri sendiri
v Memiliki konflik mrntal
v Mudah terpengaruh
v Kurang bertanggung jawab
v Kurang memiliki rasa humor
v Memili emosi yang tidak stabil
Bentuk-bentuknnya Neurosis ini, yakni:
§  Nervous (gugup)
§  Perasaan khawatir (worry)
§  Neurosis yang traumatik
§  Kecemasan (anciety)
Psihastenia memili beberapa bentuk diantarannya :
1.    Phobia : “ketakutan yang tidak rasional atau perasaan takut yang irasional dan kadang-kadang membingungkan situasi atau objek tertentu”.
2.    Obsesi : “Pikiran atau persaan yang disertahi kualitas emosional ynag tinggi ynag kuat, yang memaksannya dan mengganggu proses berpikir yang normal”
3.    Kompulsi : “dorongan yang memaksa atau tak dapat dihalangi untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu.
§  Psikosomatik : Merupakan bidang khusus dalam investigasi medis yang menekankan tentang kesatuan antara jiwa dan raga.
§  Hipocondra ini berkembang diligkungan keluarga untuk memiliki makanan dan pakain yang khusus, tempat tidur yang sangant baik dan peraturan yang sangat rapi
§  Hysteria penyebab hiysteria adalah uterus (kandungan)
§  Depresi neoretik penderita depresi
Termasuk dalam gejala-gejala fisik
a)    Lumpuh hysteria
b)   Creamphisteriaa
c)    Kejang hysteria
d)   Motism
Contoh dari gangguan-gangguan jiwa
v Neurastenia
v Histeria
v Psychasthenia
v Gagap berbicara
v Ngompol (buang air yang tidak disadar)
v Kepribadian Psychopathi
v Kaabnormal seksual
v Psikosis
Sementara istilah depresi ditujukan kepada individu yang memiliki karakteristik :selalu merasa sedih, bersikap dingin, kurang memiliki perhatian terhadap lingkungannya. Dpresi ini diklasifikasikan kedalam tipe-tipe sebagai berikut :
a.    Depresi sederhana
b.    Depresi stupor
c.    Depresi akut
   Depresi ini disebbkan oleh beberapa factor, yaitu:
Ø  Faktor genetika Yaitu bahwa depresiiitu diturunkan, dan karakteristik yang dominan adalah dari garis jenis kelamin. Dalam penilian ditemukan, bahwa 68% kembar identik menderita depresi, sementara kembar bersaudara hannya23 %
Ø  Faktor biokimia yaitu keterlibatan unsure kimia dalam transmisi syaraf dalam otak berhubungan dengan depresi dan elasi dalam manic depresi
Ø  Faktor psikososial yang mnekankan aspek belajar dan psikodinamika dalam kontek pristiwa yang penuh strees.[6]

E.       Penyakit – Penyakit Kejiwaan (PSYCHOSIS)
Psychosis berbeda dengan penderita gangguan kejiwaan (neurosis) yang masih dapat berkomunikasi dengan orang lain dan tidak menunjukkan gejala gangguan yang berlebihan, sedangkan penderita psikosa (penyakit jiwa) mengalami gangguan mental yang parah yang ditandai dengan disiorentasi pikiran, gangguan – gangguan emosional, disiorentasi waktu dan ruangan serta kepribadian, dan kadang disertai halusinasi dan delusi – delusi. Adapun jenis –jenis penyakit kejiwaan.
A.  Schizophrenia
Schizophrenia adalah bentuk penyakit kejiwaan (kegilaan) dengan disentegrasi psibadi, tingkah laku, emosional dan intelektual yang ambigous (majemuk) dan tergangguan secara serius, mengalami regresi atau demintia total.
Schizophrenia dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk Schizophrenia, diantaranya yaitu :
1.    Schizophrenia Hebeferenik (penumpulan mental/jiwa).
2.    Schizophrenia Catatonic (kaku, tertahan – tahan, terhambat – hambat).
3.    Schizophrenia Paranoid
B.  Paranoia
Paranoia adalah salah satu penyakit jiwa yang dikenal dengan sebutan gila kebesaran atau gila menuduh orang. Adapun ciri – ciri penderita paranoia ini adalah : Delusi, Pikirannya Logis, Gangguan yang umumnya bersifat Kompensatoris, Bersifat Egois, Meyakini bahwa dia mempunyai kecerdasan yang luar biasa.
C.  Manic Depressive
Manic depressive dapat pula dikatakan sebagai penyakit kekalutan mental serius berupa gangguan emosional dan susana hati ektrim yang terus menerus bergerak anatara gembira dan tertawa – tawa sampai rasa depresi, sedih, putus asa muncul. Penderita dihinggapi ketegangan – ketegangan akfetif dan agresi yang terhambat dengan implus – implus kuat, akan tetapi pendek – pendek sifatnya dan tidak bisa dikontrol atau dikendalikan. Ada tiga tingkatan mania, yaitu :
1.    Hypomania (mania ringan)
2.    Acutemania (mania berat)
3.    Hypermanis (manis yang sangat berat)
Dan depresi memiliki beberapa tingkatan, diantaranya yaitu :
1.    Melancholia ringan
2.    Acute melancholia (melankolia berat)
3.    Stupor depresif (depressive stupor)
Adapun sebab bisa terjanya manic depressif, diantaranya adalah disebabkan organis dan herediter (keturunan) dan sebab – sebab non herediter (tidak dari keturunan).[7]
Dalam pandangan Islam, psikoneurosis mengacu pada al-Qur’an, bahwa psikoneurosis sama dengan “Qulubuhun Maradh”. Yakni yang berarti kata Qalb atau Qulub di pahami dalam dua makna yaitu akal dan hati. Sedangkan kata Maradh bisa diartikan sebagai penyakit. Kata “Qulubuhum Maradh” terdapat dalam al-Qur’an untuk mengartikan penyakit mental akibat dari orang – orang yang tidak dapat menerima ajaran agama Islam, seperti ungkapan dalam firman Allah :
“Dan adapun orang – orang yang di dalam hati mereka ada penyakit ...” (Qs. At-Taubah; 125).
Secara rinci kata tersebut yakni sebagai segala sesuatu yang mengakibatka manusia melampaui batas keseimbangan/kewajaran dan mengantar kepada tergangguannya fisik, mental, bahkan pada ketidak sempurnanya amal seseorang.



[1] Kartini Kartono (1989)
[2] Jp Chaplin (1981)
[3] Soeharto Heerdjan (1987)
[4] Kartini kartono (1999)
[5] Soharto Heerdjan (1987)
[6] Ibid hal 48
[7] Salmaini Yeli, Psikologi Agama, (Riau, Zanafa Publishing, 2012), hal. 129-143

0 komentar:

Posting Komentar