Penyakit-Penyakit
Mental (Penyakit Jiwa) / Kepribadian Muslim
Dosen Pengampu :
Dr. ABD. SYAKUR, M.Ag
Disusun Oleh :
Rullita Nur Azizah (B03212023 )
Siti Nadhziroh (B03212024)
M. Yusuf Ardianto (B33212048)
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gangguan Mental
Gangguan
mental juga disebut kekalutan mental,kekacauan mental, penyakit mental, atau
gangguan mental[1]
yang dimaksud gangguan mental adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi
mental atau kesehatan mental yang disebabkan oleh kegagalan, stimulus ekstern
dan ketegangan-ketegangan sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan
struktur dari satu bagaian, satu organ, atau system kejiwaaan/mental. [2]
Gangguan mental adalah sembarang ketidak mampuan menyesusikan diri yang
mengakibatkan orang menjadi tidak mempunnyai kesanggupan. [3]Gangguan
jiwa adalah apabila kepribadian seseorang kurang sanggup atau gagal menjalankan
tugasnnya.
A. Penyebab
Gangguan Mental
Tiga
factor yang mempengaruhi gangguan mental[4],
yaitu :
Ø
Faktor internal, yaitu pengaruh yang
berasal dari dalam individu itu sendiri
Ø
Faktor eksternal, yaitu pegaruh yang
berasal dari luar individu
Ø
Proses intrapsikis yang salah
Penyebab
3 faktor gangguan mental mental yang lain[5],
yaitu:
a)
Faktor
organobiologis atau jasmaniah-infeksi
b)
Faktor psikologis-factor jiwa
c)
Faktor
sosial budaya-kerusuhan budaya
B.
Tanda
dan Gejala Permulaan Gangguan Mental
Tanda
(sign) adalah temuan obyektif hasil observasi, sedangkan gejala (symptom)
adalah pengalaman subyektif yang digambarkan oleh pasien.
Tanda dan gejala gangguan mental itu sendiri
tanda-tandannya diantarannya :
a.
Tanda
gangguan mental
·
Cemas atau kecemasan-respon terhadap
setatus ancaman yang sumbernnya tidak diketahui, internal, samar-samar, atau
bersifat konflik
·
Ketakutan-respons dari status ancaman
yang asalnnya diketahui, eksternal, jelas dan tidak bersifat konflik
·
Apatis individu yang mengalami gangguan
mental akan acuh tak acuh terhadap lingkungannya sendiri
·
Hati tidak enak karena gangguan perasaan
·
Hati individu mengalami gangguan mental
tidak memliki perasaan apapun
·
Hati individu iri
·
Rasa dengki individu
·
Cemburu individu yang mengalami gangguan
individu
·
Kemarahan individu yang eksplosif
·
Ketegangan batin yang kronis
·
Asosiasi-individu
b.
Gejala
Gangguan Mental
·
Dalam dirinnya bannyak mengalami konflik
batin
·
Disorientasi sosial dan komunikasi
sosial terputus
·
Gangguan emosional dan intelektual yang
parah atau serius
C. Penyebab
Meningkatnnya Jumlah Individu yang Mengalami Gangguan Mental
ü
Teori kompleksitas social
Ketidak
mampuan individu berdaptasi dengan perubahan sosial yang cepat dan menimbulkan
masalah sosial yang rumit
ü
Teori konflik budaya dan disasosiasi
sosial-Konsekuensi dari modernisasi dan perubahan sosial yang serba cepat pasti
akan bersinggungan dan berbenturan dengan nilai sosial budaya.
ü
Teori ketegangan kompetitis-hal tersebut
rawan menimbulkan perkelahian, peperangan, permusuhan, rasa permusuhan.
D. Jenis-jenis
Gangguan Mental
Jenis-jenis
gangguan mental itu sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu meurosis dan
psikosis.
1)
Neurosis
Neurosis
merupakan suatu bentuk gangguan kepribadian yang relative ringan. Dapat
dinyatakan bahwa tingkahlaku neurotic merupakan tipe penyesuaian yang tidak
wajar, tidak normal atau tidak sehat, dalam upaya memenuhi tuntutan dan tanggung
jawab kehidupan sehari-hari.
Neurosis
memiliki karakteristik sebagai berikut :
v
Bersikap sensitive (mudah tersinggung)
v
Terlalu memperhatikan diri sendiri
v
Memiliki ego edial yang tidak realistik
v
Bersikap kaku dan cemas
v
Sengang menyendiri
v
Bersikap agresif terhadap diri sendiri
v
Memiliki konflik mrntal
v
Mudah terpengaruh
v
Kurang bertanggung jawab
v
Kurang memiliki rasa humor
v
Memili emosi yang tidak stabil
Bentuk-bentuknnya
Neurosis ini, yakni:
§
Nervous (gugup)
§
Perasaan khawatir (worry)
§
Neurosis yang traumatik
§
Kecemasan (anciety)
Psihastenia
memili beberapa bentuk diantarannya :
1. Phobia :
“ketakutan yang tidak rasional atau perasaan takut yang irasional dan
kadang-kadang membingungkan situasi atau objek tertentu”.
2. Obsesi :
“Pikiran atau persaan yang disertahi kualitas emosional ynag tinggi ynag kuat,
yang memaksannya dan mengganggu proses berpikir yang normal”
3. Kompulsi :
“dorongan yang memaksa atau tak dapat dihalangi untuk melakukan sesuatu dengan
cara tertentu.
§
Psikosomatik : Merupakan bidang khusus
dalam investigasi medis yang menekankan tentang kesatuan antara jiwa dan raga.
§
Hipocondra ini berkembang diligkungan
keluarga untuk memiliki makanan dan pakain yang khusus, tempat tidur yang
sangant baik dan peraturan yang sangat rapi
§
Hysteria penyebab hiysteria adalah uterus
(kandungan)
§
Depresi neoretik penderita depresi
Termasuk
dalam gejala-gejala fisik
a)
Lumpuh hysteria
b)
Creamphisteriaa
c)
Kejang hysteria
d)
Motism
Contoh
dari gangguan-gangguan jiwa
v
Neurastenia
v
Histeria
v
Psychasthenia
v
Gagap berbicara
v
Ngompol (buang air yang tidak disadar)
v
Kepribadian Psychopathi
v
Kaabnormal seksual
v
Psikosis
Sementara
istilah depresi ditujukan kepada individu yang memiliki karakteristik :selalu
merasa sedih, bersikap dingin, kurang memiliki perhatian terhadap
lingkungannya. Dpresi ini diklasifikasikan kedalam tipe-tipe sebagai berikut :
a.
Depresi sederhana
b.
Depresi stupor
c.
Depresi akut
Depresi ini disebbkan oleh beberapa factor,
yaitu:
Ø
Faktor
genetika Yaitu bahwa depresiiitu diturunkan, dan
karakteristik yang dominan adalah dari garis jenis kelamin. Dalam penilian
ditemukan, bahwa 68% kembar identik menderita depresi, sementara kembar
bersaudara hannya23 %
Ø
Faktor
biokimia yaitu keterlibatan unsure kimia dalam transmisi
syaraf dalam otak berhubungan dengan depresi dan elasi dalam manic depresi
Ø Faktor psikososial yang
mnekankan aspek belajar dan psikodinamika dalam kontek pristiwa yang penuh
strees.[6]
E. Penyakit – Penyakit Kejiwaan
(PSYCHOSIS)
Psychosis
berbeda dengan penderita
gangguan kejiwaan (neurosis) yang masih dapat berkomunikasi dengan orang lain
dan tidak menunjukkan gejala gangguan yang berlebihan, sedangkan penderita
psikosa (penyakit jiwa) mengalami gangguan mental yang parah yang
ditandai dengan disiorentasi pikiran, gangguan – gangguan emosional,
disiorentasi waktu dan ruangan serta kepribadian, dan kadang disertai
halusinasi dan delusi – delusi. Adapun jenis –jenis penyakit kejiwaan.
A. Schizophrenia
Schizophrenia
adalah bentuk penyakit kejiwaan (kegilaan) dengan disentegrasi psibadi, tingkah
laku, emosional dan intelektual yang ambigous (majemuk) dan tergangguan secara
serius, mengalami regresi atau demintia total.
Schizophrenia dapat
dibedakan ke dalam tiga bentuk Schizophrenia, diantaranya yaitu :
1. Schizophrenia
Hebeferenik (penumpulan mental/jiwa).
2. Schizophrenia
Catatonic (kaku, tertahan – tahan, terhambat – hambat).
3. Schizophrenia
Paranoid
B. Paranoia
Paranoia
adalah salah satu penyakit jiwa yang dikenal dengan sebutan gila kebesaran atau
gila menuduh orang. Adapun ciri – ciri penderita paranoia ini adalah :
Delusi, Pikirannya Logis, Gangguan yang umumnya bersifat Kompensatoris,
Bersifat Egois, Meyakini bahwa dia mempunyai kecerdasan yang luar biasa.
C. Manic
Depressive
Manic
depressive dapat pula dikatakan sebagai penyakit kekalutan mental serius berupa
gangguan emosional dan susana hati ektrim yang terus menerus bergerak anatara
gembira dan tertawa – tawa sampai rasa depresi, sedih, putus asa muncul.
Penderita dihinggapi ketegangan – ketegangan akfetif dan agresi yang terhambat
dengan implus – implus kuat, akan tetapi pendek – pendek sifatnya dan tidak
bisa dikontrol atau dikendalikan. Ada tiga tingkatan mania, yaitu :
1.
Hypomania (mania ringan)
2.
Acutemania (mania berat)
3.
Hypermanis (manis yang sangat berat)
Dan
depresi memiliki beberapa tingkatan, diantaranya yaitu :
1.
Melancholia ringan
2.
Acute melancholia (melankolia berat)
3.
Stupor depresif (depressive stupor)
Adapun
sebab bisa terjanya manic depressif, diantaranya adalah disebabkan
organis dan herediter (keturunan) dan sebab – sebab non herediter (tidak dari
keturunan).[7]
Dalam pandangan Islam, psikoneurosis mengacu pada
al-Qur’an, bahwa psikoneurosis sama dengan “Qulubuhun Maradh”. Yakni yang
berarti kata Qalb atau Qulub di pahami dalam dua makna yaitu akal dan hati.
Sedangkan kata Maradh bisa diartikan sebagai penyakit. Kata “Qulubuhum Maradh”
terdapat dalam al-Qur’an untuk mengartikan penyakit mental akibat dari orang –
orang yang tidak dapat menerima ajaran agama Islam, seperti ungkapan dalam
firman Allah :
“Dan adapun orang – orang yang di dalam hati mereka ada
penyakit ...” (Qs. At-Taubah; 125).
Secara rinci kata tersebut yakni sebagai segala sesuatu
yang mengakibatka manusia melampaui batas keseimbangan/kewajaran dan mengantar
kepada tergangguannya fisik, mental, bahkan pada ketidak sempurnanya amal
seseorang.
0 komentar:
Posting Komentar